Desmigratif; Program Perberdayaan TKI dan Keluarga
Desmigratif (desa migran produktif) merupakan program gagasan KEMENAKER dengan asas saling bantu dengan beberapa kementrian dan lembaga lainnya untuk mewujudkan desa yang memberi perlindungan, memberdayakan serta memberikan pelayanan kepada desa-desa kantong TKI yang warganya sebagian besar bekerja di luar negeri. Upaya pemerintah ini bertujuan untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan TKI sejak dari kampung halaman, saat bekerja di negara tujuan hingga kembali ke tanah air. Program ini dibuat bukan hanya untuk para TKI dan tetapi juga keluarga TKI.
Melalui pusat layanan di desa, program ini diharapkan dapat menurunkan angka pengiriman TKI ilegal dan kejahatan perdagangan orang. Hal itu dikarenakan keterbatasan informasi mengenai cara migrasi yang benar dan lamanya proses tersebut. Pendekatan layanan migrasi, info pasar kerja yang disediakan online untuk desa-desa kantong TKI, serta cepatnya pelayanan, diharapkan dapat mencegah hal buruk tersebut terjadi.
Keluarga TKI juga mendapat materi atau pelatihan rutin yang diberikan oleh tim Desmigratif, diantaranya;
- usaha mikro bagi keluarga TKI dan mantan TKI
- layanan migrasi
- koperasi
- pengelolaan uang remitansi TKI
- program community parenting bagi anak TKI
- human trafficking
- BPJS Ketenagakerjaan
Sejak 2017, program Desmigratif sudah dijalankan di 120 desa kantong pekerja migran. Pada 2018 jumlahnya bertambah menjadi 130 desa dan pada 2019 totalnya menjadi 400.
Hanif Dhakiri menjelaskan terdapat empat poin utama dari Program Desmigratif ini, diantaranya:
- menumbuhkan kembangkan usaha-usaha produkti TKI dan keluarga
- membentuk pusat layanan migrasi
- mengembangkan Koperasi/Lembaga Keuangan
- memfasilitasi pembentukan Rumah Belajar Desmigratif.
“Melalui program ini kita ingin memberdayakan masyarakat di desa, khususnya yang purna TKI dan keluarga TKI agar memiliki keterampilan dalam memaksimalkan potensi yang ada di desa. Namun jika memang ada warga yang ingin bekerja di luar negeri, melalui program Desmigratif kita siapkan warga agar memiliki keterampilan untuk bekerja di luar negeri. Selain itu, melalui program ini kita arahkan warga untuk menjadi tenaga kerja prosedural,” ungkap Roostiawati, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Oleh sebab itu, dengan program Desmigratif masyarakat di desa akan dilatih dan didampingi agar memilih keterampilan guna mengolah potensi yang ada di desa. Diharapkan program ini bisa mencetak wirausahawan di desa-desa yang selama ini menjadi kantong TKI.
Direktur Jenderal International Labour Organization (ILO) Guy Ryder yang melakukan pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan Indonesia, Hanif Dhakiri saat sidang ILO berlangsung sangat mengapresiasi program yang menurutnya sangat unik ini. Guy berharap langkah Indonesia untuk melindungi pekerja migran dapat menginspirasi negara lain.
Gambaran secara lengkap dari Program Desmigratif dapat dilihat dari infografik dibawah ini;
Dipublikasikan oleh ZendMoney